Tata Cara Persidangan, Retorika, Dinamika Organisasi



DEFINISI DINAMIKA ORGANISASI

  • SEBUAH KONSEP YANG MENGGAMBARKAN PROSES KELOMPOK YANG SELALU BERGERAK BERKEMBANG DAN DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KEADAAN YANG SELALU BERUBAH-UBAH 
  • SUATU KELOMPOK YANG MEMILIKI HUBUNGAN PSIKOLOGIS SECARA JELAS ANTARA ANGGOTA YANG SATU DENGAN ANGGOTA YANG LAIN YANG DAPAT BERLANGSUNG DALAM SITUASI YANG DI ALAMI SECARA BERSAMA 

RETORIKA

DEFINISI RETORIKA
  • ILMU YANG MENGAJARKAN ORANG TENTANG KETERAMPILAN DAN MENEMUKAN SARANA   PERSUASIF YANG OBYEKTIF DARI SUATU KASUS. (ARISTOTELES ) 
  • SEBUAH TEKNIK PEMBUJUK RAYUAN SECARA PERSUASIF UNTUK MENGHASILKAN BUJUKAN MELALUI KARAKTER PEMBICARA,EMOSIONAL DAN ARGUMEN. (ARISTOTELES)
TUJUAN RETORIKA 
  • MEYAKINKAN PENDENGAR AKAN KEBENARAN GAGASAN SI PEMBACA.
  • PEMBINA SALING PENGERTIAN YANG MENGEMBANGKAN KERJASAMA DALAM MENUMBUHKAN KEDAMAIAN.
TATA CARA BERSIDANG

DEFINISI SIDANG ATAU PERSIDANGAN
  • SIDANG ADALAH SALAH SATU KELENGKAPAN ORGANISASI YANG MUTLAK YANG HARUS DIMILIKI OLEH ORGANISASI APAPUN.
  • TEMPAT BERKUMPUL DAN BERMUSYAWARAH SERTA PERUNDINGAN. ( MUHAMMAD ALI )
  • FORUM TERTINGGI DARI SELURUH ANGGOTA DALAM MEMBAHAS HAL-HAL YANG BERSIFAT KRUSIAL DAN MENDASAR.
KELENGKAPAN SIDANG 
  • PIMPINAN SIDANG : ORANG YANG MEMIMPIN DAN MENGATUR JALANNYA PERSIDANGAN.
  • PESERTA SIDANG : ORANG YANG MEMILIKI KEPENTINGAN DAN MENGIKUTI JALANNYA PERSIDANGAN. 
  • PENINJAU : ORANG YANG HADIR DALAM PERSIDANGAN TETAPI TIDAK MEMILIKI HAK SUARA DALAM PENGAMBIL KEPUTUSAN.
  • PALU SIDANG :ALAT YANG MERUPAKAN NYAWA DARI PERSIDANGAN SERTA ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENETAPKAN SUATU KEPUTUSAN.
  • DRAFT SIDANG : DRAFT YANG BERISI PERMASALAHAN PERMASALAHAN YANG AKAN DI BAHAS DALAM PERSIDANGAN.
  • LEMBAR KONSIDERAN : KERTAS YANG BERISI LEMBARAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN APA SAJA YANG AKAN DI BAHAS DALAM PERSIDANGAN.
KETENTUAN SIDANG

SEJARAH TERIMA PIMPINAN SIDANG

KEDUA BELAH PIHAK SALING BERHADAPAN (YANG MENYERAH DAN YANG DI SERAHKAN), KEMUDIAN PIHAK YANG MENYERAHKAN MENGETUK PALU SIDANG SEBANYAK SATU KALI DAN BERKATA “DENGAN MENGUCAP BISMILLAHIRROHMANNIRROHIM PALU SIDANG SAYA SERAHKAN”, KEMUDIAN PIHAK YANG DI SERAHKAN MENERIMA PALU SIDANG DAN MENGETUK PALU SIDANG SATU KALI DAN BERKATA“ DENGAN MENGUCAPKAN BISMILLAHIRROHMANNIRROHIM PALU SIDANG SAYA TERIMA” KEMUDIAN SIDANG DI LANJUTKAN.

PENGGUNAAN PALU SIDANG
  • CARA MNEGETUK PALU SIDANG : PALU SIDANG DIANGKAT DARI MEJA SETINGGI KURANG LEBIH 10-15 CM.
  • JUMLAH KETUKAN
    > 1 KALI DI KETUKAN( SERAH TERIMA PIMPINAN SIDANG DAN PENGESAHAN KEPUTUSAN )
    > 2 KALI KETUKAN ( PEMBUKAAN DAN PENVABUTAN SKORSING )
    > 3 KALI KETUKAN ( PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN SIDANG DAN PENGESAHAN KETETAPAN )
INTERUPSI
  • DEFINISI : MENYELA ATAU MEMINTA WAKTU KEPADA PIMPINAN SIDANG UNTUK BERBICARA DAN BERPENDAPAT.
  • MACAM-MACAM INTERUPSI
    INTERUPSI POINT OF ORDER (BERTANYA UNTUK MEMINTA PENJELASAN)
    > INTERUPSI POINT OF INFORMATION (MEMBERIKAN INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PERMASALAHAN YANG DIBAHAS)
    > INTERUPSI POINT OF CLARIFICATION (MENGKLARIFIKASI SUATU PERMASALAHAN)
    > INTERUPSI POINT OF PRIVILAGE (MENGAJUKAN KETERSINGGUNGAN TERHADAP SESEORANG)
SKORSING
  • DEFINISI : PENGAMBILAN WAKTU REHAT DALAM PERSIDANGAN JIKA TERJADI DEADLOCK SERTA PENCAIRAN SUASANAN.
  • WAKTU SKORSING
    > SKORSING TERBATAS(2X2,5,2X5,2X10 MENIT)
    > SKORSING TAK TERBATAS (WAKTU TIDAK DAPAT DI TENTUKAN KARENA TERJADI HAL YANG DARURAT DALAM PERSIDANGAN)
    > PEMBEKUAN SIDANG (TERJADI KARENA PERSIDANGAN MENGALAMI DEADLOCK YANG TERUS MENERUS DAN MENGALAMI KEBUNTUAN, MAKA PERSIDANGAN DAPAT DI BEKUKAN OLEH PIMPINAN SIDANG ATAS PERSTUJUAN PESERTA SIDANG. MAKA SECARA OTOMATIS ORGANISASI YANG BERSANGKUTAN  IKUT DI BEKUKAN 



Sumber : Unknown

Posting Komentar

0 Komentar